Teluk Cendrawasih Nabire
Taman Nasional Teluk Cendrawasih yang luas di bagian utara pulau Papua, atau dikenal sebagai Teluk Cenderawasih, termasuk taman nasional laut terbesar di Indonesia, dan merupakan salah satu tempat menyelam terbaik di Nusantara.
Di sini adalah tetesan vertikal yang megah, taman karang yang indah, kehidupan spons dan berjuta ikan.Ini adalah taman bermain salah satu hewan terbesar di dunia: Hiu Paus (whaleshark) yang berbintik atau Rhincodon typus. Jika di tempat lain di dunia penyelam menganggap dirinya beruntung untuk bertemu salah satu atau beberapa, di sini mereka datang dalam jumlah yang besar dan penyelam bisa berenang bersama mereka tanpa cedera selain untuk berhati-hati untuk tidak terkena salah satu dari sirip mereka yang kuat.
Whalesharks (Hiu Paus) adalah binatang migrasi, dan dikenal bertumbuh sampai 18 meter atau lebih. Ahli biologi mengatakan kepada kita bahwa mereka adalah spesies kuno yang berasal sekitar 60 juta tahun yang lalu, dan biasanya ditemukan di laut terbuka. Mereka memiliki umur 70 tahun. Sebuah whaleshark yang memiliki ukuran 7 meter bisa memiliki berat sampai 22 ton. Luar biasa hewan-hewan besar yang jinak karena mereka hidup hanya pada plankton, awan telur dan ikan kecil, yang di Indonesia disebut "ikan teri".
Di desa Kwatisore dekat kota Nabire, ikan raksasa ini biasanya berkumpul dengan platform mengapung, yang disebut bagan.Kwatisore dapat dicapai dari Nabire sekitar tiga jam dengan boat dua 40pk. Akomodasi yang tersedia di desa ini adalah hanya kamar sederhana di SD Sekolah Dasar Imanuel di Kwatinsore.Di sini pemerintah daerah melatih 20 siswa untuk menjadi pemandu menyelam dan untuk mengembangkan fasilitas di Kwatisore untuk melayani lebih banyak wisatawan.
Terdiri dari tanah dan wilayah pesisir, pulau-pulau, terumbu karang dan lautan murni, Taman Cendrawasih mencakup area seluas 1.453.500 hektare.
Taman Nasional Teluk Cendrawasih menggabungkan ekosistem terumbu karang dengan mangrove dan ekosistem hutan tropis terestrial. Di sini terdapat koloni karang hitam, karang biru dan karang lunak. Taman ini terkenal dengan 209 spesies ikan yang membuat taman habitat ini mereka, di antaranya adalah ikan kupu-kupu, damselfish dan parrotfish, dan, tentu saja whaleshark, sementara moluska yang ditemukan di sini termasuk triton terompet, kerang besar dan kerang kerucut.
Aktifitas
Selain whaleshark itu, empat spesies penyu menempati perairan ini, mereka adalah penyu sisik, penyu hijau umum, penyu ridley Pasifik dan penyu belimbing. Berikut juga duyung ditemukan, kepiting kelapa, lumba-lumba dan hiu.
Sementara di Pulau Mioswaar dapat ditemukan sebuah gua alam dengan sisa-sisa kuno, mata air panas dan air terjun, dan di Tanjung Muagguar terdapat sebuah gua bawah air dengan kedalaman 100 meter.
Di Pulau Yoop dan perairan Windesi pengunjung dapat menonton paus dan lumba-lumba, sementara Pulau Nusrowi sangat ideal untuk menyelam, snorkeling, wisata bahari dan pengamatan satwa.
Di Pulau Rumberpon seseorang dapat mengamati burung dan rusa, menyelam dan snorkeling. Sebuah pesawat militer yang tenggelam terletak di dasar laut.
Tips
Waktu terbaik tahun untuk berkunjung adalah antara bulan Mei dan Oktober.
Menuju Lokasi
Dari Jakarta, Surabaya, Denpasar, Makassar atau Jayapura mengambil penerbangan ke Biak dan ke Manokwari atau Nabire. Dari Nabire mengambil longboat ke taman di Pulau Rumberpon, yang memakan waktu beberapa 5,5 jam. Atau, untuk mengunjungi whalesharks, mengambil perahu ke desa Kwatisore dari Nabire. Perjalanan memakan waktu sekitar 3 jam.
Untuk mengunjungi Taman, hubungi Kantor di:
Jalan Trikora Wosi Rendani, PO Box 220
Manokwari 98312, Papua Barat
Tel .: 62-986-212212
Fax: 62-986-212437
Email: btnc [at] manokwari.wasantara.net.id
Sumber : https://www.pedomanwisata.com
0 komentar:
Posting Komentar